Minggu, 04 Oktober 2009

“Ya Tuhan penguasa alam semesta ini!

Arjuna berkata,



“Ya Tuhan
penguasa alam semesta ini!


Kata-kata-Mu
yang sarat dengan kemampuan
dan menakjubkan
mengandung pengetahuan
yang sangat tinggi,



dan Engkau
telah mengucapkannya
dengan penuh belas kasihan.


Atas rahmat-Mu
khayalan saya yang menyesatkan
kini telah musnah.


Saya bangkit
tanpa keraguan lagi.
Saya mohon bimbingan-Mu.


Akan saya kerjakan
apapun yang Kau perintahkan.”







Pikirlah semua yang Kukatakan kepadamu,


Sesudah itu
Tuhan Yang Mahasuci kembali kepada wujud-Nya yang semula dan berkata,

“telah Kutunjukkan
keapadamu
wujud pramula_Ku
yang Mahabesar.






Memang
sangat sukar melihat
apa yang telah kausaksikan.


Wujud-Ku seperti itu
tidak dapat dilihat
melalui pengkajian kitab-kitab suci,
tidak pula melalui tapa,
amal,
atau yajna
‘pengorbanan’,






melainkan
hanya dapat dilihat
melalui bhakti
atau pengabdian
yang sungguh-sungguh.






Pengalaman
yang telah Kuberikan kepadamu
dan pengetahuan
yang telah Kuajarkan kepadamu
merupakan harta
yang sangat berharga.






Apakah engkau mendengarkan Aku
dengan penuh konsentrasi Arjuna?


Apakah khayalan
yang bersumber pada ketidaktahuanmu
telah lenyap?






Pikirlah
semua yang Kukatakan kepadamu,
renungkan dalam-dalam,
lalu kerjakanlah
apa yang menyenangkanmu.



Arjuna menundukkan kepala


Dengan diliputi oleh rasa heran serta kekaguman

Arjuna menundukkan kepala penuh hormat dan menangkupkan tangan

seraya berkata,





“Oh Tuhan
Yang Mahakuasa!


Terpujilah Engkau!


Terpujilah selama-lamanya!


Kecemerlangan seribu matahari


yang menyala bersama
di angkasa


tidak akan berarti
jika dibandingkan dengan kemegahan-Mu!






engkau adalah Yang Mahatinggi…


pelindung abadi dharma yang kekal.


Engkau adalah segala-galanya yang patut diketahui.


Melihat wujud-Mu yang mengagumkan,


seluruh alam gemetar ketakutan,


demikian pula aku.


Bagaikan sungai-sungai


yang mengalir ke laut,


demikianlah para pahlawan


dalam dunia manusia ini


masuk ke mulut-Mu yang menyala-nyala.”



Pusatkanlah pikiranmu benar-benar kepada-Ku.

Dengan memiliki keseimbangan batin

dan tidak memperhitungkan jerih payahmu,
engkau akan terbebaskan selama-lamanya
dari belenggu kelahiran.




Karena itu,
serahkanlah semua perbuatanmu
kepada-Ku.


Pusatkanlah pikiranmu
benar-benar kepada-Ku.


Aku akan melakukan
semua kegiatanmu
melalui dirimu


dan membebaskan engkau
dari segala dosa.


Janganlah engkau takut.
Berkat rahmat-Ku
engkau akan mengatasi segala rintangan.”






“Namun
bila karena keangkuhanmu
engkau tidak mendengarkan Aku,
engkau pasti akan binasa.


Boleh jadi engkau berpikir,
“Aku tidak mau bertempur”
namun terdorong
oleh rasa tanggung jawabmu,
sifatmu itu
akan memaksa engkau untuk bertempur.


Bagamanapun juga
 engkau akan bertempur,
meski dalam khayalanmu
engkau tidak ingin melakukannya.






Bangkitlah
wahai Arjuna!
Dengan pedang pengetahuan
yang telah Kuberikan kepadamu,
basmilah kebodohan
serta khayalan
yang timbul dari padanya,
yang meragukan kebenaran Tuhan
yang bersemayam dalam hatimu.






Arjuna,
bangkitlah
dan raihlah kemenangan!
engkau telah disumpah
untuk menegakkan dharma!


Kekuasaan kebatilan telah merajalela.
Egnkau harus menghadapi dan menghancurkannya.






Berlindunglah pada-Ku Arjuna.
Ingatlah keapada-Ku selalu…
dan bertempurlah!


Bukan engkau
yang akan membunuh para ksatria ini,
tetapi Aku.






Akulah waktu,
kemampuan mahadahsyat
yang menghancurkan dunia
dan memusnahkan segalanya.


Setiap perwira
dalam laskar lawan ini
telah binasa oleh-Ku.”






Arjuna,
engkau hanya merupakan alat bagi-Ku
untuk bertindak.


Sekarang Kuberikan
kepadamu
penampakan wujud Universal-Ku;
disitu engkau dapat melihat
ke Esaan
seluruh alam semesta.


Lihatlah
kemampuan dewata-Ku!


Lihatlah
seluruh alam semesta


yang bergerak
dan yang tidak bergerak,


semuanya menyatu
dalam diri-Ku!”



Engkau akan terbebaskan

“Arjuna,

siapa pun
yang mempersembahkan kepada-Ku
dengan penuh kasih,
apakah itu sehelai daun,
sekuntum bunga,
atau sebutir buah,
bahkan air sekalipun…


persembahan semacam itu
yang timbul dari hati yang suci,
tentu akan Aku terima.






Apapun
yang engkau kerjakan,
apapun
yang engkau makan
atau kurbankan
atau sedekahkan,


olahtapa apapun
yang engkau lakukan,
persembahkanlah semua itu
kepada-Ku.


Engkau akan terbebaskan
dari akibat segala perbuatanmu.
dan
segera batinmu akan tenang
serta diberkati dengan penyangkalan diri.



Karena mampu menguasai indera, mereka mencapai pengetahuan utama

Berkat rasa kasih-Ku
kepada mereka,

Aku tingkatkan kemampuan mereka
untuk membeda-bedakan,
dan
dengan sinar pengetahuan
Kulenyapkan kegelapan
serta kebodohan
yang menghalangi
pandangan mereka.






Karena mampu menguasai indera,
mereka mencapai pengetahuan utama;


karena bebas dari perbuatan jahat,
mereka mencapai kebahagiaan tertinggi


karena mampu melampaui dunia
yang mengalami kematian dan kehancuran,
mereka mencapai kekekalan.”



Siapa saja yang bekerja untuk-Ku

Arjuna,



siapa saja
yang bekerja untuk-Ku
dan menjadikan aku
sebagai tujuan utamanya,


siapa saja
yang berbhakti kepada-Ku
dan tidak terikat,
tidak mempunyai rasa benci
terhadap makhluk apapun juga,
akan segera mencapai Aku.






Ia
yang mengetahui
 kelahiran dan karya-Ku yang suci,
tidak akan lahir lagi sesudah mati.


Ia
melihat Aku
dimana-mana,
yang kekal
di antara yang tidak kekal,
yang bersemayam
dalam semua makhluk.






Ia tetap melihat,
Akupun tetap melihat dia.

Mereka
yang selalu menempatkan aku
dalam hatinya
dan
yang selalu
mengabdi kepada-Ku
dengan penuh kecintaan,
akan Kutanggung bebannya
dan Kuberi
apa yang mereka butuhkan.


Mereka
senantiasa merasa puas
dan gembira
bila membicarakan tentang diri-Ku.

Sabtu, 03 Oktober 2009

Aku menjelma bila kebajikan merosot dan kejahatan merajalela

Bila kebajikan merosot

dan kejahatan merajalela,
Aku menjelma,
untuk mempertahankan kebajikan
dan menghancurkan kebatilan”.


“Karena Aku terselubung
oleh kemampuan maya-Ku yang gaib,
mereka tidak mengenal Aku.


Walau mereka tidak mengenal Aku,
Arjuna,
Aku mengetahui mereka semua…
apa yang telah lalu,
yang terjadi sekarang,
dan yang akan datang.


Karena tidak mengetahui sifat-Ku
yang adikodrati itu,
orang bodoh menganggap Aku
yang tidak berwujud dan kekal ini
sebagai orang biasa.


Karena tidak mengetahui kenyataan-Ku,
mereka mengabaikan Aku
dan sibuk dalam keduniawian,
dipenuhi oleh harapan yang sia-sia,
pekerjaan yang sia-sia,
dan pengethuan yang sia-sia.


Karena tersesat
dalam kesimpangsiuran maya,
mereka diputar-putar
seperti boneka-boneka
di atas komidi putar.”


“Maya-Ku
yang gaib ini
sangat sulit diatasi.

Diantara ribuan orang,
barangkali hanya seorang
yang berusaha mengetahui kebenaran-Ku;

bahkan diantara mereka
yang berusaha dengan gigih ini,
barangkali hanya seorang
yang mengetahi kenyataan-Ku yang sejati.

Ia adalah yogi
yang memiliki
kebijaksanaan yang mantap.


Karena itu,
Arjuna,
jadilah seorang yogi!
Pasrahkan dirimu sepenuhnya kepada-Ku
dan dengan rahmat-Ku
engkau akan memperoleh
kedamaian yang tertinggi.


Mulai saat ini
pusatkan selalu pikiranmu dengan mantap
kepada-Ku yang berada dalam hatimu.
Berbaktilah kepada-Ku,
bersujudlah kepada-Ku,
pujalah Aku yang selalu ada dalam dirimu,
dan engkau akan segera menyatu dengan Aku.


Ya,
hal ini sungguh-sungguh
Kujanjikan kepadamu,
Arjuna,
karena engkau sangat Kucintai.”

“Akulah atma itu, Arjuna.

Aku yang Mahakuasa
yang bersemayam
dalam hati setiap makhluk.

Aku merupakan Bapak Alam ini
dan juga Ibu serta pemeliharanya.

Akulah awal,
pertengahan,
dan akhir.

segala sesuatu
berasal dari Aku.
Segala sesuatu Kupenuhi.

Tidak ada makhluk dapat hidup tanpa Aku.
Jalan apa pun yang ditempuh manusia itu adalah jalan-Ku.
Jalan manapun mereka tempuh,
mereka akan sampai kepada-Ku.

Walau aku
tidak pernah lahir
dan tidak pernah berubah
selama-lamanya,
Aku menjelma
dari zaman ke zaman.

Lalu Yang Maha Pemurah menjawab:

“Arjuna,
tinggalkanlah sikap yang lemah ini.
Itu tidak pantas bagimu.
Jangan menyerah pada kelemahan.
Kesedihanmu itu
tidak ada gunanya
tidak berdasarkan kebenaran.



Ketahuilah kebenaran atma,
Arjuna.
Seperti halnya orang menanggalkan pakaiannya yang usang
dan mengnakan pakaian yang baru,
demikian pula atma meninggalkan badan (yang lama)
dan masuk ke badan yang baru.



Badan itu dilahirkan
dan apa yang lahir akan mati;
tetapi atma
yang kekal
 tidak pernah dilahirkan
dan tidak pernah mati.


Senjata tidak dapat melukainya,
api tidak dapat membakarnya,
air tidak dapat membasahinya,
dan angin tidak dapat mengeringkannya.

Atma ini bukan badan
yang dapat mushnah.
Ia adalah diri yang kekal
pada setiap orang.



Bila engkau
sudah mengetahui hal ini
mengapa bersedih hati?
Orang bijaksana tidak pernah bersedih hati…
baik untuk yang mati
 maupun untuk yang hidup”.

“Oh Krishna! Saya tidak dapat bertempur!

Krishna mengendarai kereta
di antara kedua laskar
sehingga Arjuna dapat melihat
semua sanak keluarganya
saling berhadapan.


Dengan hati penuh keharuan yang mendalam ...


Arjuna berkata,


“Oh Krishna!
Saya tidak dapat bertempur!
Saya diliputi oleh rasa tak berdaya!
Saya tidak mengerti apakah kewajiban saya.
Mohon jelaskan apa yang benar bagi saya.
Saya adalah pengikut-Mu.
Saya pasrah sepenuhnya kepada-Mu.
Berilah saya petunjuk”.

Senin, 21 September 2009

Om Swastiastu...

Om Sai Ram...

Satu dari sekian banyaknya mutiara berharga berupa sabda Sri Bhagavan Sathya Sai kepada kita semua yaitu:

"Tuhan bersedia untuk memenuhi kebahagiaanmu. Apakah engkau siap untuk menerima apa yang Beliau berikan? Hapuskan semua kekhawatiran. Itu bersifat sementara seperti awan-awan yang berlalu. Kebahagiaan adalah penyatuan dengan Tuhan. Tuhan adalah kebahagiaan abadi. Bebaskan hatimu dari kecenderungan-kecenderungan buruk dan isilah hatimu dengan kasih Tuhan. Engkau akan menyatu dengan Tuhan. Jangan biarkan seseorang datang diantara engkau dan kewajibanmu kepada Tuhan. Kesetiaanmu kepada Tuhan seharusnya melebihi semua kewajiban lainnya. Tuhan menjaga bhaktanya. Pasrahkan dirimu kepada Tuhan dan abdikan dirimu untuk melayani umat manusia." (Wacana Harian Prasanthi Nilayam 31 Juli 2009)


Maka kami persembahkan web blog ini untuk Bhagavan Sri Sathya Sai, semoga kita semua selalu dalam limpahan rahmat Beliau..

Sai Ram


Hormat Kami


Sai Mandir Gianyar