Rabu, 16 Februari 2011

ॐ नमो भगवते वासुदेवाय Bhagavad-gita III

III. atha tṛtīyodhyāyaḥ. (karmayogaḥ)
=======================================================================
arjuna uvāca

jyāyasī cet karmaṇas te matā buddhir janārdana
tat kiṃ karmaṇi ghore māṃ niyojayasi keśava ||3.1|

"Arjuna berkata; O Janardana, o Kesava, mengapa Anda ingin supaya hamba menjadi sibuk dalam perang yang mengerikan ini, kalau Anda menganggap kecerdasan lebih baik dari pekerjaan yang dimaksudkan untuk membuahkan hasil?"
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

vyāmiśreṇeva vākyena buddhiṃ mohayasīva me
tad ekaṃ vada niścitya yena śreyoham āpnuyām ||3.2|

"Kecerdasan hamba dibingungkan oleh pelajaran Anda yang mengandung dua arti. Karena itu, mohon beritahukan kepada hamba dengan pasti mana yang paling bermanfaat untuk hamba."
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

śrībhagavān uvāca

lokesmin dvividhā niṣṭhā purā proktā mayānagha
jñānayogena sāṅkhyānāṃ karmayogena yoginām ||3.3|

"Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa bersabda; o Arjuna yang tidak berdosa, Aku sudah menjelaskan bahwa ada dua golongan manusia yang berusaha menginsafi sang diri. Beberapa orang berminat mengerti tentang hal itu melalui angan-angan filsafat berdasarkan percobaan, sedangkan orang lain berusaha mengerti tentang hal itu melalui bhakti."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

na karmaṇām anārambhān naiṣkarmyaṃ puruṣośnute
na ca saṃnyasanād eva siddhiṃ samadhigacchati|| 3.4|

"bukan hanya dengan menghindari pekerjaan  seseorang dapat mencapai pembebasan dari reaksi, dan bukan hanya dengan melepaskan ikatan saja seseorang dapat mencapai kesempurnaan."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

na hi kaścit kṣaṇam api jātu tiṣṭhaty akarmakṛt
kāryate hy avaśaḥ karma sarvaḥ prakṛtijair guṇaiḥ ||3.5|

"Semua orang dipaksakan bekerja tanpa berdaya menurut sifat-sifat yang telah diperolehnya dari sifat-sifat alam material; karena itu, tiada seorangpun yang dapat menghindari berbuat sesuatu, bahkan selama sesaatpun."
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

karmendriyāṇi saṃyamya ya āste manasā smaran
indriyārthān vimūḍhātmā mithyācāraḥ sa ucyate ||3.6|

"Orang yang mengekang indria-indria yang bekerja tetapi pikirannya merenungkan obyek-obyek indria pasti menipu dirinya sendiri dan disebut orang yang berpura-pura."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


yas tv indriyāṇi manasā niyamyārabhaterjuna
karmaindriyaiḥ karmayogam asaktaḥ sa viśiṣyate|| 3.7|

"Di pihak lain, kalau orang yang tulus ikhlas berusaha mengendalikan indria-indria yang giat dengan pikiran dan mulai melakukan karma yoga (dalam kesadaran Krisna ) tanpa ikatan, ia jauh lebih maju."
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

niyataṃ kuru karma tvaṃ karma jyāyo hy akarmaṇaḥ
śarīrayātrāpi ca te na prasidhyed akarmaṇaḥ ||3.8|

"Lakukanlah tugas kewajibanmu yang telah ditetapkan, sebab melakukan hal demikian lebih baik daripada tidak bekerja. Seseorang bahkan tidak dapat memelihara badan jasmani tanpa bekerja."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

yajñārthāt karmaṇonyatra lokoyaṃ karmabandhanaḥ
tadarthaṃ karma kaunteya muktasaṅgaḥ samācara ||3.9|

"Pekerjaan yang dilakukan sebagai korban suci untuk  visnu harus dilakukan. Kalau tidak, pekerjaan mengakibatkan ikatan di dunia material ini. Karena itu lakukanlah tugas-kewajibanmu yang telah ditetapkan guna memuaskan Beliau, Wahai putera Kunti. Dengan cara demikian, engkau akan selalu tetap bebas dari ikatan."
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

sahayajñāḥ prajāḥ sṛṣṭvā purovāca prajāpatiḥ
anena prasaviṣyadhvam eṣa vostv iṣṭakāmadhuk ||3.10|

"Pada awal ciptaan, penguasa semua mahluk mengirim generasi-generasi manusia dan dewa, beserta korban- korban suci untuk visnu, dan memberkahi mereka dengan bersabda; Berbahagialah engkau dengan yadna (korban suci) ini sebab pelaksanaannya akan menganugerahkan segala sesuatu yang dapat diinginkan untuk hidup secara bahagia dan mencapai pembebasan."
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

devān bhāvayatānena te devā bhāvayantu vaḥ
parasparaṃ bhāvayantaḥ śreyaḥ param avāpsyatha
||3.11|

"Para dewa, sesudah dipuaskan dengan korban-korban suci, juga akan memuaskan engkau. Dengan demikian, melalui kerja sama antara manusia dengan para dewa, kemakmuran akan berkuasa bagi  semua."
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

iṣṭān bhogān hi vo devā dāsyante yajñabhāvitāḥ
tair dattān apradāyaibhyo yo bhuṅkte stena eva saḥ
||3.12|

"Para dewa mengurus berbagai kebutuhan hidup. Bila para dewa dipuaskan  dengan pelaksanaan yajna (korban suci), mereka akan menyediakan segala kebutuhan untukmu.Tetapi orang yang menikmati berkat-berkat itu tanpa mempersembahkannya kepada para dewa sebagai balasan pasti adalah pencuri."
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

yajñaśiṣṭāśinaḥ santo mucyante sarvakilbiṣaiḥ
bhuñjate te tv aghaṃ pāpā ye pacanty ātmakāraṇāt
||3.13|

"Para penyembah Tuhan dibebaskan dari segala jenis dosa karena mereka makan makanan yang dipersembahkan terlebih dahulu untuk korban suci. Orang lain, yang menyiapkan makanan untuk kenikmatan indria-indria pribadi, sebenarnya hanya makan dosa saja."
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

annād bhavanti bhūtāni parjanyād annasaṃbhavaḥ
yajñād bhavati parjanyo yajñaḥ karmasamudbhavaḥ
||3.14|

"Semua badan yang bernyawa hidup dengan cara makan biji-bijian, yang dihasilkan dari hujan. Hujan dihasilkan oleh pelaksanaan yajna (korban suci) dan yajna dilahirkan dari tugas kewajiban yang sudah ditetapkan."
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

karma brahmodbhavaṃ viddhi
brahmākṣarasamudbhavam
tasmāt sarvagataṃ brahma nityaṃ yajñe pratiṣṭhitam
||3.15|

"Kegiatan yang teratur dianjurkan di dalam veda dan veda diwujudkan secara langsung dari kepribadian Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu, yang melampaui hal-hal duniawi dan berada di mana-mana untuk selamanya dalam perbuatan korban suci."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

evaṃ pravartitaṃ cakraṃ nānuvartayatīha yaḥ
aghāyur indriyārāmo moghaṃ pārtha sa jīvati ||3.16|

"Arjuna yang baik hati, orang yang tidak mengikuti sistem korban suci tersebut yang ditetapkan dalam veda pasti hidup dengan cara yang penuh dosa. Sia-sialah kehidupan orang seperti itu yang hanya hidup untuk memuaskan indria-indria."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

yas tv ātmaratir eva syād ātmatṛptaś ca mānavaḥ
ātmany eva ca saṃtuṣṭas tasya kāryaṃ na vidyate
||3.17|

"Tetapi orang yang bersenang hati di dalam sang diri, yang hidup sebagai manusia demi keinsafan diri, dan berpuas hati di dalam sang diri saja, puas sepenuhnya-bagi orang tersebut tidak ada tugas kewajiban."
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

naiva tasya kṛtenārtho nākṛteneha kaścana
na cāsya sarvabhūteṣu kaścid arthavyapāśrayaḥ ||3.18|

"Orang yang sudah insaf akan dirinya tidak mempunyai maksud untuk dipenuhi dalam pelaksanaan tugas-tugas kewajibannya, dan dia juga tidak mempunyai alasan untuk tidak  melaksanakan pekerjaan seperti itu. Dia juga tidak perlu bergantung pada makhluk hidup manapun."
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

tasmād asaktaḥ satataṃ kāryaṃ karma samācara
asakto hy ācaran karma param āpnoti pūruṣaḥ ||3.19|

"Karena itu hendaknya seseorang bertindak karena kewajiban tanpa terikat terhadap hasil kegiatan, sebab dengan bekerja tanpa ikatan terhadap hasil seseorang sampai kepada Yang Mahakuasa."
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

karmaṇaiva hi saṃsiddhim āsthitā janakādayaḥ
lokasaṃgraham evāpi saṃpaśyan kartum arhasi ||3.20|

"Raja-raja yang seperti Janaka mencapai kesempurnaan hanya dengan pelaksanaan tugas-tugas kewajiban yang telah ditetapkan. Karena itu, untuk mendidik rakyat umum, hendaknya engkau melakukan pekerjaanmu."
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

yadyad ācarati śreṣṭhas tattad evetaro janaḥ
sa yat pramāṇaṃ kurute lokas tad anuvartate ||3.21|

"Perbuatan apapun yang dilakukan orang besar, akan diikuti oleh orang awam. Standar apa pun yang ditetapkan dengan perbuatannya sebagai teladan, diikuti oleh seluruh dunia."
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

na me pārthāsti kartavyaṃ triṣu lokeṣu kiṃcana
nānavāptam avāptavyaṃ varta eva ca karmaṇi ||3.22|

"Wahai putera prtha, tidak ada pekerjaan yang ditetapkan bagi-Ku dalam seluruh tiga susunan planet. Aku juga tidak kekurangan apapun dan Aku tidak perlu memperoleh sesuatu, namun Aku sibuk melakukan tugas-tugas kewajiban yang sudah ditetapkan."
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

yadi hy ahaṃ na varteyaṃ jātu karmaṇy atandritaḥ
mama vartmānuvartante manuṣyāḥ pārtha sarvaśaḥ
||3.23|

"Sebab kalau Aku pernah gagal menekuni pelaksanaan tugas-tugas kewajiban yang telah ditetapkan dengan teliti, tentu saja semua orang akan mengikuti jalan-Ku, wahai putera Partha."
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

utsīdeyur ime lokā na kuryāṃ karma ced aham
saṃkarasya ca kartā syām upahanyām imāḥ prajāḥ
||3.24|

"Kalau Aku tidak melakukan tugas-tugas kewajiban yang sudah ditetapkan, maka semua dunia ini akan hancur. Kalau Aku berbuat demikian, berarti Aku menyebabkan penduduk yang tidak diinginkan diciptakan, dan  dengan demikian Aku menghancurkan kedamaian semua makhluk hidup."
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

saktāḥ karmaṇy avidvāṃso yathā kurvanti bhārata
kuryād vidvāṃs tathāsaktaś cikīrṣur lokasaṃgraham
||3.25|

"Seperti halnya orang bodoh melakukan tugas-tugas kewajibannya dengan ikatan terhadap hasil, begitu pula orang bijaksana dapat bertindak dengan cara yang serupa, tetapi tanpa ikatan, dengan tujuan memimpin rakyat dalam menempuh jalan yang benar."
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

na buddhibhedaṃ janayed ajñānāṃ karmasaṃginām
joṣayet sarvakarmāṇi vidvān yuktaḥ samācaran || 3.26|

"Agar tidak mengacaukan pikiran orang bodoh yang terikat terhadap hasil atau pahala dari tugas-tugas kewajiban yang telah ditetapkan, hendaknya orang bijaksana jangan menyuruh mereka berhenti bekerja. Melainkan, sebaiknya ia beker ja dengan semangat bhakti dan menjadikan mereka sibuk dalam segala jenis kegiatan (untuk berangsur-angsur mengembangkan kesadaran Krisna)"
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

prakṛteḥ kriyamāṇāni guṇaiḥ karmāṇi sarvaśaḥ
ahaṃkāravimūḍhātmā kartāham iti manyate ||3.27|

"Sang roh yang dibingungkan  oleh pengaruh keakuan palsu menganggap dirinya pelaku kegiatan yang sebenarnya dilakukan oleh tiga sifat alam material."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

tattvavit tu mahābāho guṇakarmavibhāgayoḥ
guṇā guṇeṣu vartanta iti matvā na sajjate ||3.28|

"Orang yang memiliki pengetahuan tentang kebenaran  mutlak tidak menjadi sibuk dalam indria-indria dan kepuasan indria-indria,  sebab ia mengetahui dengan baik perbedaan antara pekerjaan dalam bhakti dan pekerjaan yang dimaksudkan untuk membuahkan hasil atau pahala, Wahai yang berlengan perkasa."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

prakṛter guṇasaṃmūḍhāḥ sajjante guṇakarmasu
tān akṛtsnavido mandān kṛtsnavin na vicālayet|| 3.29|

"Oleh karena orang bodoh dibingungkan oleh sifat-sifat alam material, maka mereka sepenuhnya menekuni kegiatan material hingga menjadi terikat. Tetapi sebaiknya orang bijaksana jangan menggoyahkan mereka, walaupun tugas-tugas tersebut lebih rendah karena yang melakukan tugas-tugas itu kekurangan pengetahuan"
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

mayi sarvāṇi karmāṇi saṃnyasyādhyātmacetasā
nirāśīr nirmamo bhūtvā yudhyasva vigatajvaraḥ ||3.30|

"O Arjuna, karena itu, dengan menyerahkan segala pekerjaanmu kepada-Ku, dengan pengetahuan sepenuhnya tentang –Ku, bebas dari keinginan untuk keuntungan, tanpa tuntutan hak milik, dan bebas dari sifat malas, bertempurlah."
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

ye me matam idaṃ nityam anutiṣṭhanti mānavāḥ
śraddhāvantonasūyanto mucyante tepi karmabhiḥ|| 3.31|

"Orang yang melakukan tugas-tugas kewajibannya menurut perintah-perintah-Ku dan mengikuti ajaran ini dengan setia, bebas dari rasa iri, dibebaskan dari ikatan perbuatan yang dimaksudkan untuk membuahkan hasil."
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

ye tv etad abhyasūyanto nānutiṣṭhanti me matam
sarvajñānavimūḍhāṃs tān viddhi naṣṭān acetasaḥ|| 3.32|

"Tetapi orang yang tidak mengikuti ajaran ini secara teratur karena rasa iri dianggap kehilangan segala pengetahuan, dijadikan bodoh, dan dihancurkan dalam usahanya untuk mencari kesempurnaan.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

sadṛśaṃ ceṣṭate svasyāḥ prakṛter jñānavān api
prakṛtiṃ yānti bhūtāni nigrahaḥ kiṃ kariṣyati|| 3.33|

"Orang yang berpengetahuanpun bertindak menurut sifatnya sendiri, sebab semua orang mengikuti sifat yang telah diperolehnya dari tiga sifat alam. Karena itu apa yang dapat dicapai dengan pengekangan?"
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

indriyasyendriyasyārthe rāgadveṣau vyavasthitau
tayor na vaśam āgacchhet tau hy asya paripanthinau
||3.34|

"Ada prinsip-prinsip untuk mengatur ikatan dan rasa tidak suka berhubungan dengan indria-indria dan obyek-obyeknya. Hendaknya seseorang jangan dikuasi oleh ikatan dan rasa tidak  suka  seperti itu, sebab hal-hai itu merupakan batu-batu rintangan pada jalan menuju keinsafan diri."
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

śreyān svadharmo viguṇaḥ paradharmāt svanuṣṭhitāt
svadharme nidhanaṃ śreyaḥ paradharmo bhayāvahaḥ
||3.35|

"Jauh lebih baik melaksanakan tugas-tugas kewajiban yang sudah ditetapkan untuk diri kita. Walaupun kita berbuat kesalahan dalam tugas-tugas itu, daripada melakukan tugas kewajiban orang lain secara sempurna. Kemusnahan sambil melaksanakan tugas kewajiban sendiri lebih baik daripada menekuni tugas kewajiban orang lain, sebab mengikuti jalan orang lain berbahaya."
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

arjuna uvāca

atha kena prayuktoyaṃ pāpaṃ carati pūruṣaḥ
anicchann api vārṣṇeya balād iva niyojitaḥ ||3.36|

"Arjuna berkata; Apa yang  mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan yang berdosa, walaupun dia tidak menginginkan demikian, seolah-olah dia dipaksakan untuk berbuat begitu?"

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

śrībhagavān uvāca

kāma eṣa krodha eṣa rajoguṇasamudbhavaḥ
mahāśano mahāpāpmā viddhy enam iha vairiṇam ||3.37|

"Kepribadiaan Tuhan Yang Maha Esa bersabda: Wahai Arjuna, hanya hawa nafsu saja; yang dilahirkan dari hubungan dengan sifat nafsu material dan kemudian diubah menjadi amarah, yang menjadi musuh dunia ini. Musuh itu penuh dosa dan menelan segala sesuatu."
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

dhūmenāvriyate vanhir yathādarśo malena ca
yatholbenāvṛto garbhas tathā tenedam āvṛtam ||3.38|

"Seperti halnya api ditutupi oleh asap, cermin ditutupi oleh debu, atau janin ditutupi oleh kandungan, begitu pula mahluk hidup ditutupi oleh berbagai tingkat hawa nafsu ini."
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

āvṛtaṃ jñānam etena jñānino nityavairiṇā
kāmarupeṇa kaunteya duṣpūreṇānalena ca ||3.39|

"Seperti itulah kesadaran murni mahluk hidup yang bijaksana ditutupi oleh musuhnya yang kekal dalam bentuk nafsu, yang tidak pernah puas dan membakar bagaikan api."
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

indriyāṇi mano buddhir asyādhiṣṭhānam ucyate
etair vimohayaty eṣa jñānam āvṛtya dehinam ||3.40|

"Indria-indria, pikiran dan kecerdasan adalah tempat duduk hawa nafsu tersebut. Melalui indria-indria, pikiran dan kecerdasan hawa nafsu menutupi pengetahuan sejati mahluk hidup dan membingungkannya."
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

tasmāt tvam indriyāṇy ādau niyamya bharatarṣabha
pāpmānaṃ prajahi hy enaṃ jñānavijñānanāśanam ||3.41|

"Wahai Arjuna, yang paling baik diantara para Bharata, karena itu,  pada awal sekali batasilah lambang dosa yang besar ini ( hawa nafsu ) dengan mengatur indria-indria, dan bunuhlah pembinasa pengetahuan dan keinsafan diri ini."
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

indriyāṇi parāṇy āhur indriyebhyaḥ paraṃ manaḥ
manasas tu parā buddhir yo buddheḥ paratas tu saḥ
||3.42|

"Indria-indria yang bekerja lebih halus daripada alam yang bersifat mati. Pikiran lebih halus daripada indria-indria; kecerdasan lebih halus lagi daripada pikiran; dan Dia (sang roh ) lebih halus lagi daripada kecerdasan."
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

evaṃ buddheḥ paraṃ buddhvā saṃstabhyātmānam ātmanā
jahi śatruṃ mahābāho kāmarūpaṃ durāsadam ||3.43|

"Dengan mengetahui dirinya melampaui indria-indria material, pikiran dan kecerdasan, hendaknya seseorang memantapkan pikiran dengan kecerdasan rohani yang bertabah hati ( kesadaran Krsna ), dan  dengan demikian- melalui kekuatan rohani, mengalahkan hawa nafsu, musuh yang tidak pernah puas, wahai Arjuna yang berlengan  perkasa."
==========================================================================

dapat dilihat lebih lanjut di:

http://www.sacred-texts.com/hin/bgs/bgs03.htm

terjemahan Indonesia dari A.C Bhaktivedanta Swami Prabhupada dapat dilihat di:


http://ngarayana.web.ugm.ac.id/bhagavad-gita/bab-3/




Tidak ada komentar:

Posting Komentar