Rabu, 16 Februari 2011

ॐ नमो भगवते वासुदेवाय Bhagavad-gita IV

IV. atha caturthodhyāyaḥ.
(jñānakarmasaṃnyāsayogaḥ)
 =====================================================================
śrībhagavān uvāca

imaṃ vivasvate yogaṃ proktavān aham avyayam
vivasvān manave prāha manur ikṣvākavebravīt ||4.1|

"Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, Sri Krsna, bersabda; Aku telah mengajarkan  ilmu pengetahuan yoga ini yang tidak dapat dimusnahkan kepada dewa matahari , vivasvan, kemudian vivasvan mengajarkan ilmu pengetahuan ini kepada Manu, ayah manusia, kemudian Manu mengajarkan ilmu pengetahuan itu kepada iksvaku."
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

evaṃ paramparāprāptam imaṃ rājarṣayo viduḥ
sa kāleneha mahatā yogo naṣṭaḥ paraṃtapa ||4.2|

"Ilmu pengetahuan yang paling utama ini diterima dengan cara sedemikian rupa melalui rangkaian garis perguruan guru-guru kerohanian, dan para raja yang suci mengerti ilmu pengetahuan tersebut dengan cara seperti itu. Tetapi sesudah beberapa waktu, garis perguruan itu terputus; karena itu, rupanya ilmu pengetahuan yang asli itu sudah hilang."
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

sa evāyaṃ mayā tedya yogaḥ proktaḥ purātanaḥ
bhaktosi me sakhā ceti rahasyaṃ hy etad uttamam ||4.3|

"Ilmu pengetahuan yang abadi tersebut mengenai hubungan dengan  Yang Mahakuasa hari ini Kusampaikan kepadamu, sebab engkau adalah penyembah dan kawan-Ku; karena itulah engkau dapat mengerti rahasia rohani ilmu pengetahuan ini."
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

arjuna uvāca

aparaṃ bhavato janma paraṃ janma vivasvataḥ
katham etad vijānīyāṃ tvam ādau proktavān iti ||4.4|

"Arjuna berkata; vivasvan, dewa matahari, lebih tua daripada Anda menurut kelahiran. Bagaimana hamba dapat mengerti bahwa pada awal Anda mengajarkan ilmu pengetahuan ini kepada beliau?"
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

śrībhagavānuvāca

bahūni me vyatītāni janmāni tava cārjuna
tāny ahaṃ veda sarvāṇi na tvaṃ vettha paraṃtapa
||4.5|

"Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa bersabda; Engkau dan Aku sudah dilahirkan berulangkali. Aku dapat ingat segala kelahiran itu, tetapi engkau tidak dapat ingat, Wahai penakluk musuh."
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

ajopi sann avyayātmā bhūtānām īśvaropi san
prakṛtiṃ svām adhiṣṭhāya saṃbhavāmy ātmamāyayā
||4.6|

"Walaupun Aku tidak dilahirkan dan badan rohani-Ku tidak pernah merosot, dan walaupun Aku penguasa semua makhluk hidup, Aku masih muncul pada setiap jaman dalam bentuk rohani-Ku yang asli."
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

yadā yadā hi dharmasya glānir bhavati bhārata
abhyutthānam adharmasya tadātmānaṃ sṛjāmy aham
||4.7|

"Kapan pun dan di mana pun pelaksanaan dharma merosot dan hal-hal yang bertentangan dengan dharma merajalela-pada waktu itulah Aku sendiri menjelma, Wahai putera keluarga Bharata."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

paritrāṇāya sādhūnāṃ vināśāya ca duṣkṛtām
dharmasaṃsthāpanārthāya saṃbhavāmi yuge yuge ||4.8|

"Untuk menyelamatkan orang saleh, membinasakan orang jahat dan untuk menegakkan kembali prinsip-prinsip dharma, Aku sendiri muncul pada setiap jaman."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

janma karma ca me divyam evaṃ yo vetti tattvataḥ
tyaktvā dehaṃ punarjanma naiti mām eti sorjuna||4.9|

"Orang yang mengenal sifat rohani kelahiran dan kegiatan-Ku tidak dilahirkan lagi di dunia material ini setelah meninggalkan badan, melainkan ia mencapai tempat tinggal-Ku yang kekal, wahai Arjuna."
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

vītarāgabhayakrodhā manmayā mām upāśritāḥ
bahavo jñānatapasā pūtā madbhāvam āgatāḥ|| 4.10|

"Banyak orang pada masa lampau disucikan oleh pengetahuan tentang-Ku dengan dibebaskan dari ikatan, rasa takut dan amarah, khusuk sepenuhnya berpikir tentang-Ku dan berlindung kepada-Ku dan dengan demikian mereka semua mencapai cinta-bhakti rohani kepada-Ku."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

ye yathā māṃ prapadyante tāṃs tathaiva bhajāmy aham
mama vartmānuvartante manuṣyāḥ pārtha sarvaśaḥ
||4.11|

"Sejauh mana semua orang menyerahkan diri kepada-Ku, Aku menganugerahi mereka sesuai dengan penyerahan dirinya itu. Semua orang menempuh jalan-Ku dalam segala hal, wahai putera Prtha."
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

kāṃkṣantaḥ karmaṇāṃ siddhiṃ yajanta iha devatāḥ
kṣipraṃ hi mānuṣe loke siddhir bhavati karmajā ||4.12|

"Orang di dunia ini menginginkan sukses dalam kegiatan yang dimaksudkan untuk membuahkan hasil; karena itu, mereka menyembah para dewa. Tentu saja, manusia cepat mendapat hasil dari pekerjaan yang dimaksudkan untuk membuahkan hasil di dunia ini."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

cāturvarṇyaṃ mayā sṛṣṭaṃ guṇakarmavibhāgaśaḥ
tasya kartāram api māṃ viddhy akartāram avyayam
||4.13|

"Menurut tiga sifat alam dan pekerjaan yang ada hubungannya dengan sifat-sifat itu, empat bagian masyarakat manusia diciptakan oleh-Ku. Walaupun Akulah yang menciptakan sistem ini, hendaknya engkau mengetahui bahwa Aku tetap sebagai yang tidak berbuat, karena Aku tidak dapat diubah."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

na māṃ karmāṇi limpanti na me karmaphale spṛhā
iti māṃ yobhijānāti karmabhir na sa badhyate ||4.14|

"Tidak ada pekerjaan yang mempengaruhi Diri-Ku; Aku juga tidak bercita-cita mendapat hasil dari perbuatan. Orang yang mengerti kenyataan ini tentang Diri-Ku juga tidak akan terikat dalam reaksi-reaksi hasil pekerjaan."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

evaṃ jñātvā kṛtaṃ karma pūrvair api mumukṣubhiḥ
kuru karmaiva tasmāt tvaṃ pūrvaiḥ pūrvataraṃ kṛtam ||4.15|

"Semua orang yang sudah mencapai pembebasan pada jaman purbakala bertindak dengan pengertian tersebut tentang sifat rohani-Ku. Karena itu, sebaiknya engkau melaksanakan tugas kewajibanmu dengan mengikuti langkah-langkah mereka."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

kiṃ karma kimakarmeti kavayopy atra mohitāḥ
tat te karma pravakṣyāmi yaj jñātvā mokṣyaseśubhāt
||4.16|

"Orang cerdaspun bingung dalam menentukan apa itu perbuatan dan apa arti tidak melakukan perbuatan. Sekarang Aku akan menjelaskan kepadamu apa arti perbuatan, dan setelah mengetahui tentang hal ini engkau akan dibebaskan dari segala nasib yang malang."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

karmaṇo hy api boddhavyaṃ boddhavyaṃ ca vikarmaṇaḥ
akarmaṇaś ca boddhavyaṃ gahanā karmaṇo gatiḥ ||4.17|

"Seluk beluk perbuatan sulit sekali dimengerti. Karena itu, hendaknya seseorang mengetahui dengan sebenarnya apa arti perbuatan, apa arti perbuatan yang terlarang, dan apa arti tidak melakukan perbuatan."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

karmaṇy akarma yaḥ paśyed akarmaṇi ca karma yaḥ
sa buddhimān manuṣyeṣu sa yuktaḥ kṛtsnakarmakṛt
||4.18|

"Orang yang melihat keadaan tidak melakukan perbuatan dalam perbuatan, dan perbuatan dalam keadaan tidak melakukan perbuatan, adalah orang cerdas dalam masyarakat manusia. Dia berada dalam kedudukan rohani, walaupun ia sibuk dalam segala jenis kegiatan."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

yasya sarve samārambhāḥ kāmasaṃkalpavarjitāḥ
jñānāgnidagdhakarmāṇaṃ tam āhuḥ paṇḍitaṃ budhāḥ
||4.19|

"Dimengerti bahwa seseorang memiliki pengetahuan sepenuhnya kalau setiap usahanya beb as dari keinginan untuk kepuasan indria-indria. Para resi mengatakan bahwa reaksi pekerjaan orang yang bekerja seperti itu sudah dibakar oleh api pengetahuan yang sempurna."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

tyaktvā karmaphalāsaṅgaṃ nityatṛpto nirāśrayaḥ
karmaṇy abhipravṛttopi naiva kiṃcit karoti saḥ|| 4.20|

"Dengan melepaskan segala ikatan terhadap segala hasil kegiatannya, selalu puas dan bebas, dia tidak melakukan perbuatan apapun yang dimaksudkan untuk membuahkan hasil atau pahala, walaupun ia sibuk dalam segala jenis usaha."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

nirāśīr yatacittātmā tyaktasarvaparigrahaḥ
śārīraṃ kevalaṃ karma kurvan nāpnoti kilbiṣam ||4.21|

"Orang yang mengerti bertindak dengan pikiran dan kecerdasan dikendalikan secara sempurna. Ia meninggalkan segala rasa memiliki harta bendanya dan hanya bertindak untuk kebutuhan dasar hidup. Bekerja dengan cara seperti itu, ia tidak dipengaruhi oleh reaksi-reaksi dosa."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

yadṛcchālābhasaṃtuṣṭo dvandvātīto vimatsaraḥ
samaḥ siddhāv asiddhau ca kṛtvāpi na nibadhyate|| 4.22|

"Orang yang puas dengan keuntungan yang datang dengan sendirinya, bebas dari hal-hal relatif, tidak iri hati, dan mantap baik dalam sukses maupun kegagalan, tidak pernah terikat, walaupun ia melakukan perbuatan."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

gatasaṅgasya muktasya jñānāvasthitacetasaḥ
yajñāyācarataḥ karma samagraṃ pravilīyate ||4.23|

"Pekerjaan orang yang tidak terikat kepada sifat-sifat alam material dan mantap sepenuhnya dalam pengetahuan rohani menunggal sepenuhnya ke dalam kerohanian."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

brahmārpaṇaṃ brahma havir brahmāgnau brahmaṇā hutam
brahmaiva tena gantavyaṃ brahmakarmasamādhinā ||4.24|

"Orang yang tekun sepenuhnya dalam kesadaran krsna pasti akan mencapai kerajaan rohani karena dia sudah menyumbang sepenuhnya kepada kegiatan rohani. Dalam kegiatan rohani tersebut penyempurnaan bersifat mutlak dan apa yang dipersembahkan juga mempunyai sifat rohani yang sama."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

daivam evāpare yajñaṃ yoginaḥ paryupāsate
brahmāgnāv apare yajñaṃ yajñenaivopajuvhati ||4.25|

"Beberapa yogi menyembah para dewa yang sempurna dengan cara mengaturkan berbagai jenis korban suci kepada mereka, dan beberapa di antaranya mempersembahkan korban-korban suci dalam api Brahman yang paling utama."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

śrotrādīnīndriyāṇy anye saṃyamāgniṣu juvhati
śabdādīn viṣayān anya indriyāgniṣu juvhati ||4.26|

"Beberapa orang (para brahmacari yang tidak ternoda)mengorbankan proses mendengar dan indria-indria di dalam api pengendalian pikiran, dan orang lain (orang yang berumah tangga yang teratur) mengorbankan obyek-obyek indria ke dalam api indria-indria."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

sarvāṇīndriyakarmāṇi prāṇakarmāṇi cāpare
ātmasaṃyamayogāgnau juvhati jñānadīpite ||4.27|

"Orang lain, yang berminat mencapai keinsafan diri dengan  cara mengendalikan pikiran dan indria-indria, mempersembahkan fungsi-fungsi semua indria, dan nafas kehidupan, sebagai persembahan ke dalam api pikiran yang terkendali."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

dravyayajñās tapoyajñā yogayajñās tathāpare
svādhyāyajñānayajñāś ca yatayaḥ saṃśitavratāḥ ||4.28|

"Setelah bersumpah dengan tegas, beberapa di antara mereka dibebaskan dari kebodohan dengan cara mengorbankan harta bendanya, sedangkan orang lain dengan melakukan pertapaan yang keras, dengan berlatih yoga kebatinan terdiri dari delapan bagian, atau dengan mempelajari veda  untuk maju dalam pengetahuan rohani."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

apāne juvhati prāṇaṃ prāṇepānaṃ tathāpare
prāṇāpānagatī ruddhvā prāṇāyāmaparāyaṇāḥ ||4.29|

"Ada orang lain yang tertarik pada proses menahan nafas agar tetap dalam semadi. Mereka berlatih dengan mempersembahkan gerak nafas ke luar ke dalam nafas yang masuk, dan nafas yang masuk ke dalam nafas yang ke luar, dan dengan demikian akhirnya mereka mantap dalam semadi, dengan menghentikan nafas sama sekali. Orang lain membatasi proses makan, dan mempersembahkan nafas ke luar ke dalam nafas yang ke luar sebagai korban suci."
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

apare niyatāhārāḥ prāṇān prāṇeṣu juvhati
sarvepy ete yajñavido yajñakṣapitakalmaṣāḥ ||4.30|

"Semua pelaksanaan kegiatan tersebut yang mengetahui arti korban suci disucikan dari reaksi-reaksi dosa, dan sesudah merasakan rasa manis yang kekal hasil korban-korban suci, mereka maju menuju alam kekal yang paling utama."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

yajñaśiṣṭāmṛtabhujo yānti brahma sanātanam
nāyaṃ lokosty ayajñasya kutonyaḥ kurusattama|| 4.31|

"Wahai yang paling baik dari keluarga besar Kuru, tanpa korban suci seseorang tidak pernah dapat hidup dengan bahagia baik di planet ini maupun dalam hidup ini; kalau demikian bagaimana tentang penjelmaan yang akan datang?"
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

evaṃ bahuvidhā yajñā vitatā brahmaṇo mukhe
karmajān viddhi tān sarvān evaṃ jñātvā vimokṣyase
||4.32|

"Segala jenis korban suci tersebut dibenarkan dalam veda, dan semuanya dilahirkan dari berbagai jenis pekerjaan. Dengan mengetahui jenis-jenis korban suci tersebut dengan cara seperti itu, engkau akan mencapai pembebasan."
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

śreyān dravyamayād yajñāj jñānayajñaḥ paraṃtapa
sarvaṃ karmākhilaṃ pārtha jñāne parisamāpyate|| 4.33|

"Wahai penakluk musuh, korban suci yang dilakukan dengan pengetahuan lebih baik daripada hanya mengorbankan harta benda material. Wahai putera prtha, bagaimanapun, maka segala korban suci yang terdiri dari pekerjaan memuncak dalam pengetahuan rohani."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

tad viddhi praṇipātena paripraśnena sevayā
upadekṣyanti te jñānaṃ jñāninas tattvadarśinaḥ ||4.34|

"Cobalah mempelajari kebenaran dengan cara mendekati seorang guru kerohanian. Bertanya kepada beliau dengan tunduk hati dan mengabdikan diri kepada beliau. Orang yang sudah insaf akan dirinya dapat memberikan pengetahuan kepadamu karena mereka sudah melihat kebenaran itu."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

yaj jñātvā na punar moham evaṃ yāsyasi pāṇḍava
yena bhūtāny aśeṣeṇa drakṣyasy ātmany atho mayi
||4.35|

"Setelah memperoleh pengetahuan yang sejati dari orang yang sudah insaf akan dirinya, engkau tidak akan pernah jatuh ke dalam khayalan seperti ini, sebab dengan pengetahuan ini engkau dapat melihat bahwa semua makhluk hidup tidak lain daripada bagian Yang Mahakuasa, atau dengan kata lain, bahwa mereka milik-Ku."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

api ced asi pāpebhyaḥ sarvebhyaḥ pāpakṛttamaḥ
sarvaṃ jñānaplavenaiva vṛjinaṃ saṃtariṣyasi ||4.36|

"Walaupun engkau dianggap sebagai orang yang paling berdosa di antara semua orang yang berdosa, namun apabila engkau berada di dalam kapal pengetahuan rohani, engkau akan dapat menyeberangi lautan kesengsaraan."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

yathaidhāṃsi samiddhognir bhasmasāt kuruterjuna
jñānāgniḥ sarvakarmāṇi bhasmasāt kurute tathā ||4.37|

"Seperti halnya api yang berkobar mengubah kayu bakar menjadi abu, begitu pula api pengetahuan membakar segala reaksi dari kegiatan material hingga menjadi abu, wahai Arjuna"
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

na hi jñānena sadṛśaṃ pavitram iha vidyate
tat svayaṃ yogasaṃsiddhaḥ kālenātmani vindati ||4.38|

"Di dunia ini, tiada sesuatupun yang semulia dan sesuci pengetahuan yang melampaui hal-hal duniawi. Pengetahuan seperti itu adalah buah matang dari segala kebatinan. Orang yang sudah ahli dalam latihan bhakti menikmati pengetahuan ini dalam dirinya sesudah beberapa waktu."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

śraddhāvāṃl labhate jñānaṃ tatparaḥ saṃyatendriyaḥ
jñānaṃ labdhvā parāṃ śāntim acireṇādhigacchati ||4.39|

"Orang setia yang sudah menyerahkan diri kepada pengetahuan yang melampaui hal-hal duniawi dan menaklukkan indria-indrianya memenuhi syarat untuk mencapai pengetahuan seperti itu, dan setelah mencapai pengetahuan itu, dengan cepat sekali ia mencapai kedamaian rohani yang paling utama."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

ajñaś cāśraddadhānaś ca saṃśayātmā vinaśyati
nāyaṃ lokosti na paro na sukhaṃ saṃśayātmanaḥ
||4.40|

"Tetapi orang yang bodoh dan tidak percaya yang ragu-ragu tentang kitab-kitab suci yang diwahyukan, tidak akan mencapai kesadaran terhadap Tuhan Yang Maha Esa; melainkan mereka jatuh. Tidak ada kebahagiaan bagi orang yang ragu-ragu, baik di dunia ini maupun dalam penjelmaan yang akan datang."
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

yogasaṃnyastakarmāṇaṃ jñānasaṃchinnasaṃśayam
ātmavantaṃ na karmāṇi nibadhnanti dhanaṃjaya ||4.41|

"Orang yang bertindak dalam bhakti, dan melepaskan ikatan terhadap hasil perbuatannya, dan keragu-raguannya sudah dibinasakan oleh pengetahuan rohani sungguh-sungguh mantap dalam sang diri. Dengan demikian, ia tidak diikat oleh reaksi pekerjaan, wahai perebut kekayaan."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

tasmād ajñānasañbhūtaṃ hṛtsthaṃ jñānāsinātmanaḥ
chittvainaṃ saṃśayaṃ yogam ātiṣṭhottiṣṭha bhārata
||4.42|

"Karena itu, keragu-raguan yang telah timbul dalam hatimu karena kebodohan harus dipotong dengan senjata pengetahuan. Wahai Bharata, dengan bersenjatakan yoga, bangunlah dan bertempur."
=========================================================================


dapat dilihat lebih lanjut di:

http://www.sacred-texts.com/hin/bgs/bgs04.htm


terjemahan Indonesia dari A.C Bhaktivedanta Swami Prabhupada dapat dilihat di:

http://ngarayana.web.ugm.ac.id/bhagavad-gita/bab-4/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar