Rabu, 16 Februari 2011

ॐ नमो भगवते वासुदेवाय Bhagavad-gita V

V. atha pañcamodhyāyaḥ. (saṃnyāsayogaḥ)
 =====================================================================
arjuna uvāca

saṃnyāsaṃ karmaṇāṃ kṛṣṇa punar yogaṃ ca śaṃsasi
yac chreya etayor ekaṃ tan me brūhi suniścitam ||5.1|

"Arjuna berkata; O Krsna, pertama-tama Anda meminta supaya hamba melepaskan ikatan terhadap pekerjaan, kemudian sekali lagi Anda menganjurkan bekerja dengan bhakti. Sekarang mohon memberitahukan kepada hamba secara pasti yang mana di antara keduanya lebih bermanfaat?"
 =====================================================================
śrībhagavān uvāca

saṃnyāsaḥ karmayogaś ca niḥśreyasakarāv ubhau
tayos tu karmasaṃnyāsāt karmayogo viśiṣyate ||5.2|

"Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa menjawab; Melepaskan ikatan terhadap pekerjaan dan bekerja dalam bhakti maka kedua-duanya bermanfaat untuk mencapai pembebasan. Tetapi diantara keduanya, pekerjaan dalam bhakti lebih baik daripada melepaskan ikatan terhadap pekerjaan."
=======================================================================

jñeyaḥ sa nityasaṃnyāsī yo na dveṣṭi na kāṅkṣati
nirdvandvo hi mahābāho sukhaṃ bandhāt pramucyate ||5.3|

"Orang yang tidak membenci atau pun menginginkan hasil atau pahala dari kegiatannya dikenal sebagai orang yang selalu melepaskan ikatan. Orang seperti itu, yang bebas dari segala hal yang relatif, dengan mudah mengatasi ikatan material dan mencapai pembebasan sepenuhnya, wahai Arjuna yang berlengan perkasa."
=======================================================================

sāṃkhyayogau pṛthag bālāḥ pravadanti na paṇḍitāḥ
ekam apy āsthitaḥ samyag ubhayor vindate phalam ||5.4|

"Hanya orang yang bodoh membicarakan bhakti  (karma yoga) sebagai hal yang berbeda dari mempelajari dunia material secara analisis (sankhya). Orang yang benar-benar bijaksana mengatakan bahwa orang yang menekuni salah satu di antara kedua jalan tersebut dengan baik akan mencapai hasil dari kedua-duanya."
=======================================================================

yat sāṃkhyaiḥ prāpyate sthānaṃ tad yogair api gamyate
ekaṃ sāṃkhyaṃ ca yogaṃ ca yaḥ paśyati sa paśyati ||5.5|

"orang yang mengetahui bahwa kedudukan yang dicapai dengan cara belajar secara analisis juga dapat dicapai dengan bhakti, dan karena itu melihat bahwa pelajaran analisis dan bhakti sejajar, melihat hal-hal dengan sebenarnya."
=======================================================================

saṃnyāsas tu mahābāho duḥkham āptum ayogataḥ
yogayukto munir brahma nacireṇādhigacchati ||5.6|

"Kalau seseorang hanya melepaskan segala kegiatan namun tidak menekuni bhakti kepada Tuhan, itu tidak dapat membahagiakan dirinya. Tetapi orang yang banyak berpikir yang menekuni bhakti dapat mencapai kepada Yang Mahakuasa dengan segera, wahai yang berlengan perkasa."
=====================================================================


yogayukto viśuddhātmā vijitātmā jitendriyaḥ
sarvabhūtātmabhūtātmā kurvann api na lipyate ||5.7|

"Orang yang bekerja dalam bhakti, yang menjadi roh yang murni, yang mengendalikan pikiran dan indria-indria, dicintai oleh semua orang, dan diapun mencintai semua orang. Walaupun dia selalu bekerja, dia tidak pernah terikat."
=======================================================================

naiva kiṃcit karomīti yukto manyeta tattvavit
paśyañ śṛṇvan spṛśañ jighrann aśnan gacchan svapañ
śvasan || 5.8|
pralapan visṛjan gṛhṇann unmiṣan nimiṣann api
indriyāṇīndriyārtheṣu vartanta iti dhārayan|| 5.9|

"5.8-9 Walaupun orang yang sadar secara rohani sibuk dapat melihat, mendengar, meraba, mencium, makan, bergerak ke sana ke mari, tidur dan tarik nafas, dia selalu menyadari di dalam hatinya bahwa sesungguhnya dia sama sekali tidak berbuat apa-apa. Ia mengetahui bahwa berbicara, membuang hajat, menerima sesuatu, membuka atau memejamkan mata, ia selalu mengetahui bahwa hanyalah indria-indria material yang sibuk dengan obyek-obyeknya dan bahwa dirinya menyisih dari indria-indria material tersebut."
========================================================================

brahmaṇy ādhāya karmāṇi saṅgaṃ tyaktvā karoti yaḥ
lipyate na sa pāpena padmapatram ivāmbhasā ||5.10|

"Orang yang melakukan tugas kewajibannya tanpa ikatan, dengan menyerahkan hasil perbuatan kepada Tuhan Yang Maha Esa, tidak dipengaruhi oleh perbuatan yang tidak berdosa, ibarat daun bunga padma yang tidak disentuh oleh air."
========================================================================

kāyena manasā buddhyā kevalair indriyair api
yoginaḥ karma kurvanti saṅgaṃ tyaktvātmaśuddhaye||5.11|

"Para yogi melepaskan ikatan, bertindak dengan badan, pikiran, kecerdasan dan bahkan dengan indria-indria pun hanya dimaksudkan untuk penyucian diri."
========================================================================

yuktaḥ karmaphalaṃ tyaktvā śāntim āpnoti
naiṣṭhikīm
ayuktaḥ kāmakāreṇa phale sakto nibadhyate ||5.12|

"Orang yang berbhakti secara mantap mencapai kedamaian yang murni karena dia mempersembahkan hasil segala kegiatan kepada-Ku; sedangkan orang yang tidak bergabung dengan Yang Mahasuci, dan kelobaan untuk mendapat hasil dari pekerjaannya, menjadi terikat."
========================================================================


sarvakarmāṇi manasā saṃnyasyāste sukhaṃ vaśī
navadvāre pure dehī naiva kurvan na kārayan ||5.13|

"Apabila makhluk hidup yang membadan mengendalikan sifatnya dan secara mental melepaskan ikatan terhadap segala perbuatan, ia akan tinggal dengan bahagia di kota yang mempunyai sembilan pintu gerbang (badan jasmani), dan ia tidak bekerja ataupun menyebabkan pekerjaan dilakukan."
========================================================================

na kartṛtvaṃ na karmāṇi lokasya sṛjati prabhuḥ
na karmaphalasaṃyogaṃ svabhāvas tu pravartate || 5.14|

"Sang roh di dalam badan, penguasa kota badannya, tidak menciptakan kegiatan, tidak menyebabkan orang bertindak ataupun menciptakan hasil perbuatan. Segala hal tersebut dilaksanakan oleh sifat-sifat alam  material."
========================================================================

nādatte kasyacit pāpaṃ na caiva sukṛtaṃ vibhuḥ
ajñānenāvṛtaṃ jñānaṃ tena muhyanti jantavaḥ ||5.15|

"Tuhan Yang Maha Esa tidak mengambil kegiatan yang berdosa atau kegiatan saleh yang dilakukan oleh siapapun. Akan tetapi, makhluk yang berbadan dibingungkan karena kebodohan yang menutupi pengetahuan mereka yang sejati."
=======================================================================

jñānena tu tad ajñānaṃ yeṣāṃ nāśitam ātmanaḥ
teṣām ādityavaj jñānaṃ prakāśayati tat param ||5.16|

"Akan tetapi, apabila seseorang dibebaskan dari kebodohan dengan pengetahuan yang membinasakan kebodohan, pengetahuannya mengungkapkan segala sesuatu, seperti matahari menerangi segala sesuatu pada waktu siang."
======================================================================

tadbuddhayas tadātmānas tanniṣṭhās tatparāyaṇāḥ
gacchanty apunarāvṛttiṃ jñānanirdhūtakalmaṣāḥ ||5.17|

"Apabila kecerdasan, pikiran, maupun kepercayaan dan tempat berlindung seseorang semua mantap dalam Yang Mahakuasa, dia disucikan sepenuhnya dari keragu-raguan mengetahui pengetahuan yang lengkap dan dengan demikian dia maju lurus menempuh jalan pembebasan."
=====================================================================

vidyāvinayasaṃpanne brāhmaṇe gavi hastini
śuni caiva śvapāke ca paṇḍitāḥ samadarśinaḥ ||5.18|

"Para resi yang rendah hati, berdasarkan pengetahuan yang sejati, melihat seorang brahmana yang bijaksana dan lemah lembut, seekor sapi, seekor gajah, seekor anjing dan orang yang makan anjing dengan penglihatan yang sama"
=======================================================================

ihaiva tair jitaḥ sargo yeṣāṃ sāmye sthitaṃ manaḥ
nirdoṣaṃ hi samaṃ brahma tasmād brahmaṇi te sthitāḥ ||5.19|

"Orang yang pikirannya telah mantap dalam persamaan dan kemerataan sikap, telah mengalahkan keadaan kelahiran dan kematian. Bagaikan Brahman mereka bebas dari kelemahan, dan karena itu mereka sudah mantap dalam Brahman."
=======================================================================

na prahṛṣyet priyaṃ prāpya nodvijet prāpya cāpriyam
sthirabuddhir asaṃmūḍho brahmavid brahmaṇi sthitaḥ || 5.20|

"Seseorang sudah mantap dalam kerohanian jika ia tidak merasa riang bila mendapatkan sesuatu yang menyenangkan ataupun menyesal bila ia mendapatkan sesuatu yang tidak menyenangkan,  paham tentang dirinya sendiri, tidak dibingungkan, dan menguasai ilmu pengetahuan tentang Tuhan."
=======================================================================

bāhyasparśeṣv asaktātmā vindaty ātmani yat sukham
sa brahmayogayuktātmā sukham akṣayam aśnute|| 5.21|

"Orang yang sudah mencapai pembebasan seperti itu tidak tertarik kesenangan indria-indria material, melainkan dia selalu berada dalam semadi, dan menikmati kebahagiaan di dalam hatinya. Dengan cara demikian, orang yang sudah insaf  akan dirinya menikmati kebahagiaan yang tidak terhingga, sebab ia memusatkan pikirannya kepada Yang Mahakuasa."
=======================================================================

ye hi saṃsparśajā bhogā duḥkhayonaya eva te
ādyantavantaḥ kaunteya na teṣu ramate budhaḥ || 5.22|

"Orang cerdas tidak ikut serta dalam sumber-sumber kesengsaraan, yang disebabkan oleh hubungan dengan indria-indria material. Wahai putera Kunti, kesenangan seperti itu berawal dan berakhir, karena itu, orang bijaksana tidak bersenang hati dengan hal-hal itu."
======================================================================

śaknotīhaiva yaḥ soḍhuṃ prāk śarīravimokṣaṇāt
kāmakrodhodbhavaṃ vegaṃ sa yuktaḥ sa sukhī naraḥ
||5.23|

"Kalau seseorang dapat menahan dorongan indria-indria material dan menahan kekuatan keinginan dan amarah sebelum ia meninggalkan badan yang dimilikinya sekarang, maka kedudukannya baik dan ia berbahagia di dunia ini."
======================================================================

yontaḥsukhontarārāmas tathāntarjyotir eva yaḥ
sa yogī brahmanirvāṇaṃ brahmabhūtodhigacchati || 5.24|

"Orang yang berbahagia di dalam dirinya, giat dan riang  di dalam dirinya, dan tujuannya di dalam dirinya, sungguh-sungguh ahli kebatinan yang sempurna. Dia mencapai pembebasan dalam Yang Mahakuasa, dan akhirnya dia mencapai kepada Yang Mahakuasa.
=======================================================================

labhante brahmanirvāṇam ṛṣayaḥ kṣīṇakalmaṣāḥ
chinnadvaidhā yatātmānaḥ sarvabhūtahite ratāḥ ||5.25|

"Orang yang berada di luar hal-hal yang relatif yang berasal dari keragu-raguan, dengan pikirannya tekun di dalam hati, selalu sibuk bekerja demi kesejahteraan semua makhluk hidup, dan bebas dari segala dosa, mencapai pembebasan Yang Mahakuasa."
=======================================================================

kāmakrodhaviyuktānāṃ yatīnāṃ yatacetasām
abhito brahmanirvāṇaṃ vartate viditātmanām ||5.26|

"Orang yang bebas dari amarah dan segala keinginan material, insaf  akan diri, berdisiplin- diri dan senantiasa berusaha mencapai kesempurnaan, pasti akan mencapai pembebasan dalam Yang Mahakuasa dalam waktu yang dekat sekali."
=======================================================================

sparśān kṛtvā bahir bāhyāṃś cakṣuś caivāntare
bhruvoḥ
prāṇāpānau samau kṛtvā nāsābhyantaracāriṇau|| 5.27|
yatendriyamanobuddhirmunir mokṣaparāyaṇaḥ
vigatecchābhayakrodho yaḥ sadā mukta eva saḥ ||5.28|

"5.27-28 Dengan menutup indria terhadap segala obyek indria dari luar, menjaga mata dan penglihatan dipusatkan antara kedua alis mata, mengendalikan?? napas keluar dan masuk di dalam lobang hidung, dan dengan cara demikian mengendalikan pikiran, indria-indria dan kecerdasan, seorang rohaniwan yang bertujuan mencapai pembebasan menjadi bebas dari keinginan, rasa takut dan amarah. Orang yang selalu berada dalam keadaan demikian pasti mencapai pembebasan."
======================================================================

bhoktāraṃ yajñatapasāṃ sarvalokamaheśvaram
suhṛdaṃ sarvabhūtānāṃ jñātvā māṃ śāntim ṛcchati
||5.29|

"Orang yang sadar kepada-Ku sepenuhnya, karena ia mengenal Aku sebagai penerima utama segala korban suci dan pertapaan, Tuhan Yang Maha Esa penguasa semua planet dan dewa, dan penolong yang mengharapkan kesejahteraan semua makhluk hidup, akan mencapai kedamaian dari penderitaan kesengsaraan material."
======================================================================

dapat dilihat lebih lanjut di:

http://www.sacred-texts.com/hin/bgs/bgs05.htm

terjemahan Indonesia dari A.C Bhaktivedanta Swami Prabhupada dapat dilihat di:


http://ngarayana.web.ugm.ac.id/bhagavad-gita/bab-5/

ॐ नमो भगवते वासुदेवाय
ॐ साई नमो नम:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar